Aceh Utara (ADV DPMG) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPMPPKB) Aceh Utara meminta semua pihak memusatkan perhatian terhadap persoalan Stunting.
“Prevelensi balita penderita stunting di Kabupaten Aceh Utara sendiri berada pada angka 38,3 menurut lembaga survey status gizi Indonesia (SSGI),”ujar Fakhrurrazi, SH.MH, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPMPPKB) Aceh Utara
Oleh karena itu, Fakhrurrazi berharap Keusyik yang ada di setiap Gampong yang ada di Kabupaten Aceh Utara untuk mengoptimalkan pemberian makanan tambahan (PMT) pada kegiatan Posyandu yang rutin dilakukan.
Menurutnya, pemberian PMT di posyandu bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita, terutama balita dengan gizi kurang, dengan cara melengkapi kebutuhan gizi hariannya agar anak mencapai berat badan yang sesuai usianya.
Sebagai catatan, petugas posyandu juga akan memberikan PMT pada ibu hamil dengan kondisi KEK supaya bisa melahirkan bayi dengan berat badan normal dan tidak berpotensi melahirkan anak dengan keadaan stunting.
Pemberian PMT di posyandu untuk anak-anak tidak bisa sembarangan. Karena tujuannya adalah untuk memastikan kelengkapan gizi harian anak, ada kriteria nutrisi yang harus dipenuhi agar pemberian makanan tambahan ini dapat membantu anak mencapai berat badan sesuai usianya.
“Salah satu tugas kader adalah menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT). Kader sebagai bagian dari tim penggerak Posyandu mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyampaikan informasi yang tepat kepada para ibu tentang PMT. PMT merupakan salah satu strategi dalam mengatasi masalah gizi. PMT yang tepat dapat mempengaruhi status gizi pada balita,”jelas Fakrurrazi.
Berdasarkan rekomendasi Kemenkes RI, tiap 100 gram PMT perlu mengandung, 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, 71 gram karbohidrat., 10 jenis vitamin (Vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, dan asam folat), 7 jenis mineral ( besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium).
Diakhir Fakrurrazi menyatakan bahwa posyandu merupakan tempat yang strategis menyambung dari keinginan pemerintah pusat dan keinginan keluarga agar anaknya dapat tumbuh berkualitas . PMT itu penting untuk mencegah stunting (tidak TOKCer), sehingga PMT Penyuluhan yang ada di Posyandu harus direncanakan dengan tepat nilai gizinya sehingga dapat sesuai harapan untuk mencegah stunting(ADV)