ACEHSUMATRA.COM (Lhokseumawe) Guna mempertajam arah kebijakan pembangunan Kota Lhokseumawe, Pemko Lhokseumawe menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Provinsi Aceh.Kerjasama itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd, bersama dengan para rektor dan direktur dari 6 perguruan tinggi; Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Universitas Malikussaleh, IAIN Lhokseumawe, Politeknik Lhokseumawe dan Universitas Bina Bangsa Lhokseumawe di Aula Setdako Lhokseumawe, Senin (13/02).
Pj. Walikota Imran, pada kesempatan itu mengungkapkan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga yang sangat strategis dalam mendorong percepatan pembangunan di suatu daerah. Untuk itu diperlukan sinergitas guna mempercepat penyelesaian berbagai persoalan pembangunan di daerah.
“Saya berharap dengan menyadari kesepahaman ini, Pemko Lhokseumawe dan semua perguruan tinggi yang hadir, benar-benar dapat mengambil peran nyata dan memberikan kontribusi terbaik bagi percepatan pembangunan di Kota Lhokseumawe di segala bidang” Ujar Imran.
Imran menambahkan bahwa dengan kapasitas fiskal daerah yang rendah, Pemerintah Kota Lhokseumawe mengalami kesulitan dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan daerah apalagi dengan minimnya dukungan berbagai pihak.
“Dengan kolaborasi seperti ini, Insya Allah berbagai persoalan di masyarakat bisa kita lakukan bersama” Tambahnya
Sementara itu, perwakilan perguruan tinggi yang hadir, Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Dr. H.Herman Fithra, ST., MT., IPM., Asean.Eng, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe di bawah pimpinan Dr. Imran. Menurutnya kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis yang tepat untuk mendorong pembangunan di daerah.
”Ini variasi yang sangat luar biasa, secara legalitas Alhamdulillah hari ini sudah selesai. Ini merupakan ruang sebenarnya yang kita inginkan sejak lama yaitu kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi sebagai kewajiban kita untuk berkontribusi nyata di masyarakat” Ujar Prof. Herman.
Ditambahkannya, semua dosen perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab setiap semester untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Melalui nota kesepahaman menjadi jalan untuk saling bersinergi dalam menghadirkan program-program yang pro terhadap masyarakat dan mendukung serta mengevaluasi agenda kebijakan melalui kajian kajian kajian.
”Kita setiap tahunnya mempersiapkan anggaran untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap bentuk kegiatan yang kami laksanakan nantinya berbentuk kolaborasi universitas dan pemerintah misalnya saling mempersiapkan anggaran dan program. Jangan berpikir bahwa ketika melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi semuanya harus dibayar. Kita juga bisa melibatkan mahasiswa agar kolaborasi ini berdampak pada hasil,” katanya
Terakhir Prof Herman juga menyampaikan bahwa sivitas akademika dari perguruan tinggi yang hadir hari ini diminta atau tidak akan tetap membantu agenda kebijakan pembangunan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Ia juga berharap agar langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe dapat diikuti oleh kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Aceh (r/zal)