ACEHSUMATRA.COM (Lhokseumawe) Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng menghimbau kepada kita semua terutama yang aktif bermain di medsos agar tidak latah, artinya sesuatu yang belum tentu pasti benar jangan diteruskan sehingga membuat suasana semakin panas, tetapi bagaimana menyikapi narasi secara bijak setiap postingan.
“Akhir-akhir ini kita melihat, mendengar frekwensi kekerasan sedikit meningkat, tentunya karena pendukung Paslon bersemangat sekali.Kemudian adanya pihak-pihak tidak bertanggungjawab menginginkan suasana tidak kondusif, seperti adanya pembakaran mobil salah satu pendukung Paslon di Aceh Timur,”kata Prof Herman, usai menghadiri pengukuhan pengurus Cabang JMSI, di Pendopo Bupati Aceh Utara, Kamis (21/11)
Herman mengingatkan, bahwa yang paling penting dalam proses pemilihan kepala daerah adalah subtansi yang disampaikan para calon itu yang harus dikritisi bersama, dikawal agar nantinya terwujud,”Bukan hal bullying yang menjatuhkan Paslon yang lain sehingga mendapatkan simpati itu bukan subtansi,”ingatnya.
Herman mengajak anak muda milineal dan kaum z karena mereka lebih tahu bagaimana membangun narasi di medsos membuat suasana lebih kondusif,”mari kita jaga agar Pilkada ini berjalan dengan baik menghasilkan yang legitimasi,”ajak Herman
Selain itu Pak Rektor mengatakan bahwa riak-riak kecil yang timbul jelang Pilkada Aceh adalah akibat ada harapan begitu besar dari pendukung Paslon, dimana para pendukung khawatir kalah sehingga menghalalkan segala cara.Tentu ini harus diberikan edukasi.Termasuk Paslon itu sendiri harus memberi edukasi kepada pendukungnya.Artinya, ayo berpikir jernih kita menjual program bukan hanya sebatas semangat yang menginginkan merebut kekuasaan.Paslon juga harus bisa menyejukkan pendukungnya yang bertempur di lapangan,”Sementara para elitenya atau Paslon tidak ada masalah, gress road yang harus dikawal, dijaga oleh Paslon,”ungkapnya
Pak Rektor yakin bahwa eklarasi kekerasan jelang Pilkada Aceh tidak akan meningkat,”saya sependapat dengan Kapolda bahwa pilkada Aceh akan berjalan dengan aman,”ucap Herman
Karena pilkada seminggu lagi tambah Herman, riak-riak kecil itu biasalah muncul karena masing-masing pendukung ingin menunjukkan kekuatan menampakkan mereka lebih kuat,” saya yakin pilkada Aceh aman,”ucapnya tegas.
“Ya, kita lihat paska reformasi kita tidak pernah rasakan kondisi pilkada di Aceh seperti daerah lainnya sampai ada pembakaran kantor pemerintah. Di Aceh sangat minimalis selama ini,Ya, biasalah paska reformasi pilkada di Aceh tidak ada aksi pembakaran tetapi riak-riak biasalah.Pemilihan Keuchik aja ada riak-riak, saya yakin pilkada Aceh akan aman,”pungkasnya (z)